Kaltara Bordertv- Panglima Mian Ketua Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya Desa Semade Kecamat Menyuke Hulu Kabupaten Landak Kalimantan Barat di anugerahi gelar LANCAYUNG ITTI dan TIMUG BOROROSON SAING SINABOT dari Sub Suku Dayak Bulusu Kabupaten Tana Tidung Propinsi Kalimantan Utara 25 Desember 2021
Panglima Mian merupakan sosok yang dituakan, dihormati dan keyakinan serta sebagai pengayom di kalangan masyarakat adat di provinsi Kalimantan Utara
Ketua Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya Kalimantan Utara Supriadi Menyampaikan "Lancayung Itti adalah nama seorang Kesatria yang tiada tanding dikahyangan,dia seorang yang berparas tampan berwibawa dan sakti, setiap perencana dan pekerjaan yang dia lakukan selalu membuahkan hasil yang bermanfaat bagi banyak orang dan TIMUG adalah air yang mengalir BOROROSON adalah sesuatu yang Sakral dan Sakti SAING SINABOT adalah Aliran"
"Nama itu berian dari alam kayangan di sebut dunia londoyon, dari nenek saya bernama aki ANGIL,, TIMUG ARTI NYA SEPERTI AIR YG TAK PERNAH PUTUS, BOROROSON, KESAKTIAN SEORANG ROH, SIANG, ARTI NYA ALUR SUNGAI JALAN NYA AIR, MENGGAGAPON, kesaktian nya di lihat seperti migau setengah mimpi,, jadi nama nya " TIMUG BOROROSON SIANG MENGGAGAPON".
Ketua Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya di Provinsi Kalimantan Utara Supriadi juga berharap ada sinergitas antar perguruan yang ada di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat, berharap dengan Panglima Mian selalu menjadi Tokoh adat yang mengayomi masyarakat adat yang ada di Provinsi Kalimantan Utara meskipun ditengah maraknya pengaruh digitalisasi seperti sekarang ini, masyarakat adat di Kalimantan Utara tidak akan meninggalkan adat istiadat yang telah di wariskan oleh leluhur nya.
Ditempat terpisah saat ditemui oleh kru Bordertv Bengkayang Panglima Mian menyatakan bahwa penghargaan yang diberikan pada dirinya merupakan sebuah tanggung jawab penuh atas gelar yang diberikan pada dirinya
"Berkaitan atas undangan yang diberikan kepada saya dari Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Utara, ini merupakan sebagai tanggungjawab saya, dimana saya sudah menjadi saudara yang tertua khusus di sub suku Dayak Blusu, artinya tanggung jawab saya itu merupakan bukan hal yang main-main dan juga menjadi beban pribadi atau beban moral, baik menyangkut dengan hal-hal yang positif dan berkenaan dengan pertolongan dengan saudara-saudara ku yang ada disana akan menjadi suatu beban bagi saya kedepannya, terlebih saya menghargai atas niat dan tujuan hati nurani mereka diberi gelar bertujuan menjadi seorang kesatria yang dituakan dan bertanggung jawab atas sub suku mereka baik dibidang budaya maupun adat istiadat karena saya menganut prinsip dimana kaki dipijak disitu langit dijunjung, ungkap Panglima Mian saat dikunjungi dirumahnya.
Panglima Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya Panglima Mian berharap ada satu kesatuan kerjasama antar sub suku yang ada di Kalimantan Utara untuk bersinergi membangun Adat Istiadat dan budaya untuk kemajuan Budaya dan kearifan lokal masyarakat adat di Kalimantan Utara.
Agah Latip Ibrahim Bordertv Bengkayang