Notification

×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Atraksi Panglima Tambak Baya Berhasil Membuat Takjub Pengunjung Gawia Sowa 2024 di Jagoi Babang

Rabu, 05 Juni 2024 | Juni 05, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-04T06:07:21Z

 





Bengkayang (bordertv.online) - Perguruan Ritual Tambak Baya (PBRTB) panglima tambak baya bersama beberapa anak samangnya, bergabung dengan anak samang dari Sarawak Malaysia berhasil mencuri perhatian ribuan pengunjung baik dari dalam negeri maupun mancanegara dari berbagai atraksi yang dipertunjukkan pada acara puncak gawia sowa di kecamatan Jagoi babang daerah perbatasan Malaysia Indonesia, Senin 3 Juni 2024



Panglima tambak baya pertama kali diundang pada acara tahunan untuk ikut memeriahkan acara puncak Gawia Sowa di kecamatan Jagoi, yang disaksikan ribuan pengunjung baik dari dalam negeri maupun mancanegara dari berbagai negara diantaranya Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dll.



Berbagai atraksi dipersembahkan langsung oleh perguruan Ritual Budaya Tambak Baya Marselinus Mian bersama anak samangnya yang paling spektakuler adalah panglima tambak baya menaklukkan 1800 watt arus listrik yang di tampung dalam tubuhnya, kemudian anak samang nya melakukan atraksi diantara pencak silat, kebal senjata tajam, dan menginjak beling kaca, serta memecahkan batu diatas punggung,



Sebelumnya panglima tambak baya titisan panglima burung menjelaskan apa yang dipertunjukkan nya bukan lah sebuah kesombongan ataupun motif lain tetapi murni atraksi budaya atas ijin para leluhur



"Mohon maaf bapak ibu, kami tidak menampilkan kesombongan, keangkuhan, bahkan untuk mengintimidasi siapapun, apapun yang kami tampilkan ini adalah bagian dari budaya, tidak ada motif lain, tidak ada untuk menakut-nakuti" jelas panglima tambak baya 




Sebelum melakukan atraksi Panglima Tambak Baya tampak melakukan ritual untuk meminta restu dari leluhur, agar apa yang dipersembahkan nya yang disaksikan banyak orang tidak melukai, atau pun menakuti siapapun, selanjutnya panglima tambak baya menegaskan yang dilakukannya bukan lah berhala, ataupun semacamnya




"Jika ada kami melakukan ritual, kami bukan menyembah berhala, karena saya juga orang yang beriman, beragama katolik, mantan pemimpin umat selama sepuluh tahun, tapi saya melakukan ini hanya ijin komunikasi dengan leluhur bukan menyembah berhala. Mohon maaf bapak ibu" tegas mian




Latip Ibrahim 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update