Gambar Profil WA Group Jurnalis Bumi Sebalo Bengkayang |
BENGKAYANG bordertv.online – Dalam pengumuman mengejutkan hari ini sekitar pukul 21 :36 WIB tanggal 26 Desember 2024 tepatnya hari kedua Perayaan Natal tahun 2024, Kurnadi, admin dari Grup WhatsApp Jurnalis Bumi Sebalo (JBS), mengumumkan bahwa grup tersebut resmi dibubarkan. Pengumuman ini memicu beragam reaksi di kalangan anggota grup, yang terdiri dari jurnalis, penulis, dan aktivis yang aktif meliput isu-isu lokal.
Dalam pesan yang disampaikan kepada anggota grup, Kurnadi menjelaskan bahwa keputusan untuk membubarkan grup bukanlah hal yang mudah. "Setelah mempertimbangkan berbagai aspek dan dinamika yang terjadi di dalam grup, saya merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan kegiatan grup ini," ujarnya.
Kurnadi, yang selama ini diketahui rekan-rekan Jurnalis sebagai admin tunggal pada WA Group Jurnalis Bumi Sebalo (JBS) selalu memberikan arahan dan masukan kepada rekan-rekannya dalam hal pemberitaan, menuliskan pesan singkat diakun Facebook miliknya sebagai pemberitahuan bahwa JBS telah dibubarkan.
"Selamat Malam Kawan- Kawan JURNALIS BUMI SEBALO (JBS) Bengkayang, Pada Tahun 2025 Group JBS dengan Personil 66 orang ini saya BUBARKAN.....
Silahkan teman-teman dengan Kreativitas Masing2,
Silahkan Anda Semua Lakukan Tugas Jurnalistik Berpedoman dan mengacu Kepada UU No 40 Tahun 1999 Tentang PERS, KEJ dan lain-lain aturan Pers.
Terima Kasih Kita Sudah Sepemahaman dan Sepemikiran Selama 4 Tahun Ini, 2021-2024.
Demikian, Terima Kasih
HORMAT SAYA
KURNADI, A.Md
(Koordinator JBS Bengkayang) tulisnya pada Facebook dengan nama Kurnadi Trides dengan ditandai 93 teman di akun Facebook miliknya"
Beberapa anggota grup menunjukkan rasa prihatin atas keputusan ini, karena JBS telah menjadi platform penting untuk berbagi informasi, pengalaman, dan mendiskusikan isu-isu yang relevan di daerah Bumi Sebalo. "Grup ini telah banyak membantu saya dalam mengembangkan keterampilan jurnalistik dan menjalin hubungan dengan rekan-rekan seprofesi," kata salah satu anggota, yang enggan disebutkan namanya.
Kurnadi juga menyampaikan bahwa meskipun grup ini dibubarkan, semangat kolaborasi dan kerjasama di antara jurnalis di Bumi Sebalo tetap harus dipertahankan. Ia mendorong anggota untuk tetap terhubung melalui saluran lain dan terus berbagi berita serta informasi yang bermanfaat.
Keputusan ini tentunya menimbulkan berbagai spekulasi mengenai alasan dibalik pembubaran grup. Beberapa anggota menduga adanya perbedaan pendapat yang tidak teratasi dalam grup, sementara yang lain khawatir tentang arah perkembangan jurnalistik di daerah tersebut tanpa adanya wadah seperti JBS.
Sementara itu, bagi para jurnalis di Bumi Sebalo, semoga pembubaran ini tidak menghalangi semangat untuk terus berkarya dan meliput isu-isu penting yang ada di sekitar mereka. Dengan berakhirnya JBS, diharapkan muncul inisiatif baru yang dapat mendukung komunitas jurnalis lokal agar tetap solid dan produktif.
Latip Ibrahim