Notification

×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Dampak Lingkungan Galian Tambang Batubara di Pulau Kalimantan: Ancaman bagi Masa Depan Anak Cucu

Selasa, 21 Januari 2025 | Januari 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-21T14:44:53Z

KALIMANTAN, bordertv.online - Pulau Kalimantan, yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, kini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas galian tambang batubara. Meskipun tambang batubara memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat mengancam kesejahteraan generasi anak cucu di masa yang kan datang.

 

Aktivitas pertambangan batubara di Kalimantan telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang parah, termasuk deforestasi yang masif, pencemaran air, dan penurunan kualitas udara. Banyak hutan yang menjadi habitat bagi flora dan fauna endemik kini telah berubah menjadi lahan tambang yang gersang. Pada tahun 2022, luas lahan yang dialokasikan untuk pertambangan batubara di Kalimantan mencapai lebih dari 1,5 juta hektar, mengakibatkan hilangnya banyak spesies yang terancam punah.

 

Pencemaran sungai akibat limbah tambang menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat lokal. Sungai yang biasanya menjadi sumber kehidupan kini terkontaminasi logam berat dan bahan kimia berbahaya, mengancam kesehatan masyarakat yang mengandalkan air bersih dari sungai tersebut. “Anak-anak kami sering menderita penyakit kulit dan gangguan pernapasan. Kami khawatir ini akan berdampak pada kesehatan generasi mendatang,” ungkap salah satu warga desa yang tinggal di dekat area tambang.

 

Aktivis lingkungan hidup yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa penegakan hukum yang lemah terhadap aktivitas penambangan ilegal menyulitkan upaya untuk melindungi lingkungan. “Kami terus berusaha untuk melakukan pengawasan, tetapi tantangan yang dihadapi sangat besar. Tanpa kesadaran dan dukungan masyarakat, kami akan sulit untuk mengurangi dampak negatif ini,” jelasnya.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, kritik terhadap industri batubara semakin mencuat di berbagai platfom media sosial, dengan banyak organisasi non-pemerintah yang menyerukan transisi menuju energi terbarukan. Aktivis lingkungan memperingatkan bahwa jika eksploitasi batubara terus berlangsung tanpa pertimbangan lingkungan yang mendalam, masa depan anak cucu kita dapat menemui jalan buntu. “Kita harus berinvestasi dalam keberlanjutan dan menggali potensi energi hijau agar generasi mendatang tidak mewarisi lingkungan yang hancur,” tegas salah satu seorang aktivis lingkungan.

 

Dari perspektif ekonomi, meskipun tambang batubara menyuplai pendapatan yang signifikan, ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan ini dapat menjadi bumerang. Penambangan yang berlebihan dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang merugikan, termasuk bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, yang tidak hanya mengancam kehidupan tetapi juga menggerogoti infrastruktur yang ada.

 

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, banyak pihak berharap agar pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat mengambil langkah konkret untuk mengintegrasikan perlindungan lingkungan dalam kebijakan pertambangan. Masa depan anak cucu di Kalimantan tergantung pada tindakan kita hari ini. Jika tidak, warisan yang kita tinggalkan bisa menjadi cacat tak terpulihkan.

 


Rep. Tim bordertv.online

 

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update