Notification

×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Kalimantan Barat Dihantam Banjir Terparah di Awal Tahun 2025, Deforestasi Masal Oleh Korporasi Kelapa Sawit Menjadi Penybab Utama

Minggu, 26 Januari 2025 | Januari 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-26T05:20:00Z

 

Suasana Banjir Di Kalimantan Barat Awal Tahun 2025

KALIMANTAN BARAT, bordertv.online – Awal tahun 2025 di Kalimantan Barat (Kalbar) ditandai dengan bencana banjir terparah yang menghantam sejumlah daerah di provinsi tersebut. Curah hujan yang sangat tinggi ditambah dengan kondisi tanah yang kering akibat deforestasi massal menjadi pemicu utama bencana ini. Banyak pihak menyoroti bahwa penebangan hutan oleh sejumlah korporasi selama bertahun-tahun, tanpa memperhatikan dampak lingkungan, telah memperparah situasi lingkungan. Kalbar, 25 Januari 2025



Banjir yang terjadi sejak awal tahun 2025 pada bulan Januari ini telah mengakibatkan ribuan rumah terendam air, banyak tempat pendidikan ditutup, dan akses jalan yang terputus, sistem ekonomi lumpuh total. Para warga di daerah terdampak terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Tim rescue dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar telah dikerahkan untuk memberikan bantuan dan menyalurkan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terdampak.



Pakar lingkungan sekaligus Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Bengkayang, Marbun, mengungkapkan keprihatinannya terhadap warga yang terdampak banjir. "Kerusakan hutan yang dilakukan oleh korporasi memiliki dampak jangka panjang yang sangat serius, termasuk meningkatnya risiko bencana alam. Penebangan liar dan konversi lahan untuk perkebunan sawit, misalnya, menghilangkan kemampuan alam dalam menyimpan air dan mengatur aliran sungai," ujarnya



Beberapa aktivis lingkungan mencatat bahwa kejadian bencana alam ini dapat dilihat sebagai peringatan. "Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah laku kita selama ini, di mana kepentingan ekonomi seringkali mengalahkan kebutuhan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Kita harus segera berbenah dan mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari alam kita," seru Angga Ketua PD AMAN Bengkayang.



Ketua PD AMAN Bengkayang, Angga, juga meminta pemerintah daerah untuk dapat memperketat regulasi terhadap aktivitas yang merusak hutan dan meningkatkan program reboisasi untuk memulihkan ekosistem yang rusak. Diharapkan, upaya ini tidak hanya membantu mengatasi situasi saat ini, tetapi juga mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.



"Mungkin sebaiknya pihak Pemda bengkayang melakukan peninjauan kembali, merevisi dan mencabut izin-izin usaha perkebunan kelapa sawit yang terbukti merusak lingkungan dan tidak memiliki HGU yang menyebabkan banjir serta melakukan penanaman kembali hutan yang sudah terlanjur rusak" pinta Angga Ketua PD AMAN Bengkayang 



Dengan kejadian ini, mari kita merenungkan kembali sikap kita terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk menjalani kehidupan yang lebih ramah alam. Keberanian untuk berubah dan mengedepankan keberlanjutan adalah langkah penting untuk mencegah bencana serupa mengguncang Kalbar dan wilayah lainnya.




Rep. Tim bordertv.online

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update