![]() |
Potret Terminal Bengkayang Masa Lampau |
BENGKAYANG, bordertv.online - Koordinator Lapangan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bengkayang, Eferedi Tarigan, menyampaikan keluhan terkait keberadaan angkutan darat ilegal di wilayahnya.
Menurutnya, keberadaan angkutan ilegal ini sangat meresahkan dan merugikan angkutan legal yang beroperasi di Bengkayang.
"Angkutan ilegal ini beroperasi tanpa izin dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Mereka mengambil penumpang tanpa menggunakan argometer, sehingga tarif yang dikenakan tidak transparan dan merugikan konsumen," ujar Eferedi Tarigan.
Selain itu, Eferedi juga menyoroti sulitnya angkutan darat legal mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini menyebabkan biaya operasional angkutan legal semakin tinggi dan tidak mampu bersaing dengan angkutan ilegal yang tidak terbebani masalah ini.
"Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ini kepada pihak terkait, namun belum ada tindakan yang berarti. Kami berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dapat segera menindak angkutan ilegal ini dan memberikan kemudahan bagi angkutan legal untuk mendapatkan BBM bersubsidi," tegas Eferedi.
Eferedi menambahkan bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada penurunan pendapatan angkutan legal dan pada akhirnya akan merugikan masyarakat yang membutuhkan transportasi yang aman dan nyaman.
"Kami berharap ada solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Selain penegakan hukum terhadap angkutan ilegal, kami juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk kemudahan akses BBM bersubsidi dan perbaikan infrastruktur jalan," tambahnya
Korlap DPC Organda Bengkayang itu yang sekaligus juga memiliki usaha jasa angkutan resmi juga mengatakan dirinya dan teman-teman yang memiliki ijin usaha legal nyaris bangkrut dampak dari keberadaan angkutan umum Ilegal di Bengkayang.
"Sampai tak mampu urus perpanjangan ijin trayek karena nyaris bangkrut. Itu salah satu dampak karena yang tidak urus ijin juga bisa antri penumpang di tempat tersebut. Sudah lewat masa berlaku trayeknya, tapi identitas unit resmi angkutan umum Jadi malas urus ijin karena bertahun tahun manut tapi hak sama dengan yang bodong, Oplet pada bangkrut, karena penumpang nya nunggu bis lintas" jelasnya
Eferedi juga berharap pemerintah Kabupaten Bengkayang segera merealisasikan terminal yang strategis untuk pangkalan angkutan umum agar lebih tertib untuk melayani para penumpang. "Berharap fasilitas terminal atau pangkalan untuk angkutan dalam kabupaten dari pihak terkait" pungkasnya
Rep. Latip Ibrahim