Notification

×

Iklan Tampilan Dekstop

Iklan Tampilan HP

Aktivitas PETI di Desa Kinande Baru Terdeteksi setelah Enam Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor

Senin, 10 Februari 2025 | Februari 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-11T03:44:46Z
Lokasi Tewasnya Enam Orang Pekerja Tambang Emas Ilegal Di Desa Kinande Kecamatan Lembah Bawang Kabupaten Bengkayang 


BENGKAYANG, bordertv.online - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, saat enam orang dinyatakan meninggal dunia setelah tertimbun longsor akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) pada pukul 14:45. Dalam insiden yang sangat mengecewakan ini, satu orang merupakan warga Kinande, dua orang berasal dari Desa Mayasopa, dan tiga orang lainnya dari Desa Selakau, Kabupaten Sambas. 9 Februari 2025


Peristiwa longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari, yang membuat kondisi tanah menjadi sangat berbahaya. Meskipun aktivitas PETI diketahui berisiko tinggi, namun kejadian ini baru terungkap setelah tragedi mematikan menewaskan enam korban tersebut.


Warga setempat yang mengetahui adanya longsor segera melakukan upaya pencarian dan rescue. Dalam proses pencarian, tiga orang yang selamat ditemukan dalam keadaan kritis dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Nasib ketiga korban yang kritis masih belum jelas, dan keluarga serta masyarakat berharap agar mereka dapat segera pulih.


Kepala Desa Kinande, Philipus, di konfirmasi via WhatsApp pada Senin, 10 Februari 2025, Pukul, 10:48 untuk memastikan kejadian tersebut namun hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban.


Pihak Kepolisian dan Jajaran terkait lainnya kini tengah melakukan penyelidikan terhadap aktivitas PETI di Desa Kinande dan sekitarnya. Penambangan ilegal ini telah lama menjadi masalah di kawasan tersebut, namun sejauh ini belum ada tindakan yang cukup efektif untuk menghentikannya.


"Iya tim sedang melakukan penyelidikan" ucap Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho.


Sebagai dampak dari insiden ini, masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam pengawasan dan penertiban praktik PETI, yang tidak hanya membahayakan keselamatan jiwa tetapi juga merusak lingkungan. Aktivitas ini telah menjadi sumber penghidupan bagi sebagian orang, tetapi dengan risiko yang sangat besar bagi keselamatan diri mereka sendiri.


Keluarga korban yang meninggal dunia telah menerima dukungan dari Pemerintah setempat, dan proses pemakaman akan dilakukan secara layak. Masyarakat diajak untuk mendoakan para korban dan berharap agar ketiga korban yang kritis segera mendapatkan perawatan yang diperlukan dan pulih kembali. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan tindakan bersama untuk menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.




Rep. bordertv.online

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update