![]() |
Kepala Benua Kenayant Kecamatan Lembah Bawang Bapak Alam.B dan Tokoh Pemuda Kecamatan Lembah Bawang Albet |
BENGKAYANG, bordertv.online - Gunung Bawakng, yang terletak di Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, bukan hanya sekadar bentang alam yang mempesona, tetapi juga merupakan kiblat suci bagi masyarakat adat Dayak. Sebagai salah satu warisan budaya yang kaya, gunung ini menyimpan banyak misteri dan mitos yang telah terjaga sejak zaman nenek moyang ribuan tahun yang lalu.
Bagi masyarakat Dayak, Gunung Bawakng memiliki makna spiritual yang mendalam. Cerita-cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi menggambarkan gunung ini sebagai tempat tinggal roh nenek moyang dan simbol kekuatan alam. Berbagai ritual dan upacara adat sering dilakukan di sini, mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam yang menjadi bagian penting dari filosofi hidup mereka.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, ancaman terhadap keaslian dan keberlanjutan Gunung Bawakng semakin nyata. Munculnya oknum-oknum yang berusaha merusak, mengklaim, atau mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat adat. Mereka berharap agar semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat luas, dapat menjaga dan melindungi kekayaan budaya serta situs suci ini dari tindakan yang dapat merusak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Ketua Dewan Adat Dayak setempat, Bapak Jaya, mengatakan, "Kami menghimbau kepada semua pihak untuk menghormati dan merawat Gunung Bawakng sebagai warisan kami. Ini bukan hanya sekadar tanah, tetapi bagian dari identitas dan jiwa kami sebagai masyarakat Dayak."
Dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan alam, diharapkan Gunung Bawakng dapat tetap menjadi simbol kebanggaan dan spiritual bagi masyarakat Dayak dan juga menjadi tempat yang dikagumi bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh tentang budaya dan kearifan lokal Kalimantan. Pelestarian Gunung Bawakng tidak hanya penting untuk masyarakat Dayak, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Mari kita jaga bersama keanekaragaman budaya dan keindahan alam Indonesia demi generasi yang akan datang.
Kepala Benua Kanyant Lembah Bawang Bapak Alam B, dan tokoh pemuda Kecamatan Lembah Bawang, Albert, mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya Gunung Bawang sebagai simbol spiritual bagi masyarakat adat Dayak di seluruh Pulau Kalimantan. Dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan di hadapan media, beliau menekankan bahwa Gunung Bawang bukan sekadar pegunungan biasa, melainkan merupakan kiblat suci yang memiliki makna mendalam bagi budaya dan spirit masyarakat Dayak.
“Gunung Bawang adalah warisan budaya yang harus dijaga dan dihormati. Ia lebih dari sekadar gunung; ia adalah pusat spiritual, tempat tinggal leluhur kita, dan identitas masyarakat Dayak. Kehadirannya sangat penting dalam kehidupan kami, baik dari sisi budaya maupun agama,” Alam B, merujuk pada pentingnya perlindungan terhadap kawasan tersebut.
Untuk itu, Albert, juga mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera bertindak dalam melindungi Gunung Bawang dari ancaman yang dapat merusak kesucian dan keberadaannya. Ia menyampaikan keprihatinannya terkait aktivitas yang berpotensi mengubah ekosistem dan merusak keindahan alam di sekitar gunung.
“Demi kelestarian budaya dan lingkungan, kami mendesak APH untuk melakukan langkah-langkah nyata dalam melindungi Gunung Bawang dari eksploitasi yang tidak bertanggung jawab. Kami ingin agar suara masyarakat adat didengar dan tindakan nyata diambil untuk menjaga warisan yang telah kami jaga selama berabad-abad ini,” tegas Albert.
Pernyataan ini disambut baik oleh masyarakat setempat yang juga merasakan dampak dari berbagai aktivitas yang dapat menghancurkan nilai-nilai budaya dan lingkungan. Masyarakat berharap agar perhatian lebih diberikan oleh pemerintah dan pihak berwenang untuk menjaga keberlanjutan Gunung Bawang sebagai warisan budaya dan spiritual masyarakat Dayak.
Sebagai bagian dari upaya ini, Albertus mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya mereka dan berperan aktif dalam menjaga warisan yang telah diwariskan oleh para leluhur. “Kami harus bersatu dalam menjaga identitas kita, dan Gunung Bawang adalah simbol yang harus kita jaga bersama,” tutupnya.
Dengan pernyataan ini, diharapkan akan ada tindak lanjut dari pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan melakukan langkah-langkah untuk melindungi keutuhan Gunung Bawang serta budaya Dayak di Kalimantan.
Rep. Tim bordertv.online